HaRLi_CooL

Reformasi Sepak Bola Indonesia Harus Segera Dimulai

Sumber Asli -- CINTA OLAHRAGA INDONESIA - Jakarta - Sepak bola Indonesia akhir-akhir ini makin terpuruk. Ketidakprofesionalan kompetisi, kekerasan di dalam dan di luar lapangan, indikasi suap, miskinnya prestasi, merupakan persoalan yang selama ini menenggelamkan sepak bola Indonesia. Berbagai persoalan itu harus segera diperbaiki untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia.

-Demikian berbagai pernyataan dan pendapat yang muncul dari sejumlah tokoh dan pemerhati sepak bola Indonesia dalam acara peluncuruan Buku Putih Reformasi Sepak Bola yang digelar di Jakarta, Kamis (5/8). Hadir sebagai pembahas dalam acara itu adalah wartawan senior Tempo Toriq Hadad dan pengusaha Arifin Panogoro dengan mediator wartawan senior Harian Kompas Budiarto Shambazy. Sejumlah tokoh dari kalangan pengusaha, pemerintah, KONI, perwakilan klub, mantan pemain nasional, dan media massa hadir.

Dalam pembahasannya, Arifin yang merupakan penggagas dimunculkannya buku ini, mengatakan bahwa perubahan sepak bola Indonesia adalah suatu hal yang tidak bisa tidak untuk dilakukan. Berbagai elemen masyarakat harus mendukung perubahan itu.

Arifin menyoroti beberapa hal yang harus segera direformasi adalah masalah dan kemandirian finansial klub, pembinaan pemain yang berkelanjutan, serta pengembangan ilmu dan teknologi untuk mendorong prestasi atlet.

Soal pembinaan, Arifin menyatakan arah pembinaan usia muda saat ini belum jelas. Kompetisi digelar apa adanya. Pembentukan tim nasional junior dilakukan secara instan. Soal kompetisi, Arifin mengungkapkan bahwa selama ini klub masih belum bisa menjadi entitas yang menghasilkan secara finansial. Klub-klub malah masih mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk bisa terlibat dalam kompetisi.

Mengenai masalah pentingnya penggunaan ilmu dan teknologi, Arifin mengatakan hal ini harus segera dilakukan karena selama ini Indonesia masih mengedepankan pola-pola tradisional. “Oleh karena itu kami berencana membangan Indonesian Institute of Sport untuk mendukung pembinaan itu,” katanya.

Sementara Toriq menyatakan wacana reformasi sepak bola Indonesia ini membangkitkan gairah yang seoalah-olah mati menjadi hidup kembali. “Ini merupakan angin buritan agar kapal bisa melaju ke depan,” katanya. “Tapi reformasi ini membutuhkan keringat dan pengorbanan, tapi harus dilakukan.”

Dalam pembahasannya, Toriq menyorot beberapa hal yang harus dibenahi, terutama soal pembinaan. Hal ini karena sepak bola Indonesia mempunyai persoalan mendasar yaitu teknik dasar yang masih lemah.

Toriq juga menyatakan Indonesia harus punya kompetisi usia muda berjenjang. Ini seperti yang dimiliki beberapa negara termasuk Cina dan Ghana. Di sisi lain pembentukan kompetisi yang profesional juga harus dilakukan.

“Australia melakukan perombakan di tahun 2004 dan tahun 2006 lolos ke Piala Dunia, Jepang juga melakukannya,” ujarnya.

Dalam tanggapannya, pengusaha Siswono Yudhohusodo juga menyatakan untuk mereformasi sepak bola Indonesia dibutuhkan kerja keras. Hal ini karena masalah sepak bola Indonesia sudah sedemikian runyam. “Yang kita hadapi adalah tembok tebal, oleh karena itu dibutuhkan kerja keras,” katanya. ***
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar