HaRLi_CooL

Agnes 'Murka' di Twitter

Agnes kembali berjaya di AMI 2010.

SETIAP orang memiliki hak jawab, termasuk sang superstar Indonesia Agnes Monica. Ia sempat mengisi twitternya dengan kalimat-kalimat tendensius khas Agnes. Barangkali tweet-nya kali ini berawal dari banyaknya komentar minor yang diarahkan kepadanya. Dan dia kegerahan karena mengambil pusing komentar-komentar minor mengenai dirinya di berbagai artikel di internet. Termasuk mungkin di blog ini yang sudah beberapa kali membahas Agnes.

Dan artikel dua paling belakang pernah diposkan di lintasberita.com dan mendapat seribu lebih pembaca. Haha, pede blog-nya laku? Ndak juga. Tapi sebenarnya secara obyektif Agnes memang terbilang hebat (untuk ukuran dalam negeri). Ia mendapat banyak prestasi di dalam dan di kancah internasional. Tapi tidak untuk perilakunya yang (menurut saya) terkesan arogan. Dan ketidaksukaan saya kepadanya barangkali berawal dari begitu banyaknya ia terinspirasi dan menjiplak Britney Spears namun tak pernah mengakui. Ini tentu saja masalah selera. Dan kembali pada twitter, secara berurutan, inilah teks yang disampaikan Agnes dalam twitternya @agnesmo.

On Monday 2nd August 2010, @agnezmo said:

Binguuuung bgt sama orang2 yang "mengartiskan" orang2 yang ga ada prestasinya... :s Bahkan kadang2 dianggap dan diperlakukan seperti heroes. Sementara banyak bgt kali yang bener2 punya prestasi. Tp org2 itu justru malah ga didukung,dan bahkan sering dicari2 kelemahannya... Mau jadi apaaaaa negara ini Tweeez????

Agnes mungkin menyinggung selera orang Indonesia pada umumnya (lewat kaca matanya tentu). Bahwa orang-orang kita selalu mencari titik lemah dari seorang artis seberprestasi apapun di mata dunia atau di dalam negeri. Tapi satu yang perlu diketahui, orang-orang kita juga sangat percaya dengan citra. Ingat kenapa presiden kita dipilih untuk kedua kalinya? Orang-orang kebanyakan tak suka sosok yang show off, menunjukkan diri, secerdas dan sekritis apapun. Lagi-lagi ini masalah nilai rasa, tapi biasanya orang-orang akan malas dengan seseorang yang menunjukkan taring sendiri sehingga rentan dianggap sombong. Agnes mendulang banyak penghargaan AMI dan sudah dua kali menyabet penghargaan di Asian Song Festival di Korea. Tapi (sebagai artis yang konon harus jadi role model), ia semestinya sadar betapa orang-orang itu tidak setipikal dirinya. Tidak semua orang sepandangan, kan? Jadi bisa ditafsirkan, Agnes sebenarnya ingin (dan layak) diidolakan karena ia berprestasi. Ia ingin masyarakat kita sadar betul siapa yang harus dijadikan idola. Ya, namun jangan salahkan seseorang yang nge-fans hanya pada tukang becak karena tukang becak tersebut katakanlah dermawan dan supel. Menjadi idola tak harus punya prestasi.

On Monday 2nd August 2010, @agnezmo said:

Jangan sampe salah paham ya Tweez....Saya sih sangat terbuka sama orang yang mengeluarkan ide2nya,kreatifitasnya,toh itulah budaya kita, Bhinneka Tunggal Ika. Dan kita emang bebas kok mengeluarkan ekspresi dan pendapat kita... Boleh dibilang, gw orang yang sangat open minded atau "ga perduli" orang mau ngapain aja...itu urusan orang lain...tapiiiii yang bikin bingung itu adalah kemunafikan orang2 yg protes sana sini,blg kalo negara kita ga maju2 lah ini lah itulah, tapi sebenernya mereka sendiriiiii yg pengen ngeliat hal2 ga penting.... Salah ga sih saya kalo jd geleng2 kepala?

Hmmm, tandanya ia tidak mengakui komersialisasi tayangan TV karena ia memang pelakunya (pelaku bisnis hiburan). Indonesian Idol memang sempat saya kritik namun saya (juga terpaksa mengikutinya) karena membutuhkan hiburan. Nyaris seperti makan makanan apapun jika sedang lapar. Dan apa yang Agnes sebut dengan mereka, tentu saja orang-orang pengritik yang berlidah tajam, yang tak mau dibodoh-bodohi oleh durasi tayangan (program TV) yang melar kayak karet gelang. Agnes terkesan sewotdan terbakar saat ia mengatakan kira-kira hanya orang munafiklah yang menonton tayangan jelek lalu protes sana-sini. Yah, kata orang sunda mah, dipoyok dilebok(dicaci tapi dimakan juga). Jadi kalau mau cari kambing hitam ya, salah kita semua. Sebagai penonton, salah nonton tayangan jelek dan sang kreator salah bikin tayangan jelek. Tapi sekali lagi, produk TV negeri ini bukan serba sempurna seperti USA. Sesuatu yang juga disadari Agmon.

On Monday 2nd August 2010, @agnezmo said:

And pleeeease... Ini ga ada hubungannya sama regenerasi.Apa itu maksud kamu yg namanya regenerasi? Anak2 Indonesia jadi makin ga berkualitas gitu? Waaaah kalo itu sih namanya kamu jelek2in dan ga percaya sama kemampuan bangsa sendiri doooong... Ya ga? Duuuh,kok ada yg kasih komennya ga mikir ya? Yang namanya regenerasi itu ya kalo digantiin sama orang2 yang berprestasi juga doooong... :) ya kaaaan? (Ini ngomongnya pake senyum loh... :D )

Kata-kata yang begitu mengarahkan (persuatif) dari seorang yang merasa dirinya hebatdan paling berpengaruh dalam industri hiburan tanah air. Tentu saja komentar sangmaestro Agmon selalu akan ditanggapi baik fans-fans-nya.

On Monday 2nd August 2010, @agnezmo said:

Jadi keinget omongan my mom,soal seseorang yg kanibal (ga mau sebut nama aaaah :) hahaha) diundang ke TV,dijemput bak pahlawan sama begitu banyak crew, DIKALUNGIN BUNGA (whaaaaat??!), and diwawancara. Heeeee?????? Sementara atlet kita aja jarang digituin!!! Sementara mereka ituuu loh yg berprestasi...Nah tp sbnrnya ya ga salah juga org2 TV itu, mbok emang yang nonton itu kebanyakan sukanya sama yang kaya gitu2.... :)

Wah, makin nyalahin penonton dong, Mon? Memang susah saat pelaku TV versus penonton TV. Tapi ini sekali lagi adalah tafsiran dan komentar dari seorang pemerhati (saya) yang tentu saja tak penting. Namun Twitter bukan lagi areal pribadi. Namun sudah menjadi hak milik publik dan berhak dikritisi atau diapresiasi. Kecuali kalau dia menuliskannya di buku harian.

On Monday 2nd August 2010, @agnezmo said:

Pointnya adalah...emang ga ada yang salah sama kreatifitas (udah ngomong yg ke seribu kalinya!!) Tapi kalo emang suka sama hal2 kaya gitu, jangan lagi protes kalo di TV-TV banyak yang jual dramaaaa, horor lah, yang aneh2 gituuuuu...

Dari sana, Agmon memberi tahu kita bahwa banyak hal yang lebih pantas dikritik ketimbanng artis berprestasi kayak dia. Dan Agmon harus mengakhiri tema tweetnya kali ini dengan:

Kalo kita lagi ngeluarin pendapat disangka emosi... Masa siy anak2 Indonesia disuruh diem aja ga usah ngomong sama sekali. (????????)

Anggun, artis Indonesia berprestasi.
Ya, ada baiknya juga untuk diam. Menjadi publik figur seharusnya bersedia untuk dicaci sekaligus dipuji. Orang-orang boleh mengatakan dia hebat. Hebat sebagai penjiplak, kata teman (dan kata saya). Tapi memang tidak ada yang benar-benar murni (katakanlah) di Indonesia. Musik, fashion, atau bahkan film, seluruhnya berkiblat pada asing. Hanya segelintir yang murni. Untuk itulah kenapa Agmon susah go internasional. Ia kurang khas Indonesia karena (terlihat) ambisius, dan musik western hasil duplikasi musik-musik Britney, Christina campur Nsync. Lihat saja Anggun yang membawa musik etnik pada awal kemunculannya. Anggun tampak pintar dalam kesederhanaan dan statement-statement-nya yang merakyat dan tidak terkesan sok kritis dan menggurui. Anggun membiarkan orang-orang mengidolakannya, memberi kesempatan kita untuk memilih.

0 Responses

Posting Komentar