Ditengah gencarnya serangan waralaba asing yang terus menjamur di kota-kota besar Indonesia bahkan hingga ke daerah-daerah, ada hal yang setidaknya membanggakan kita karena beberapa waralaba lokal asli tanah air juga tengah bersiap untuk memperluas area pasarnya keluar negeri alias Go International. Semoga saja mereka bisa menjadi sebuah merek kelas dunia World Wide Brand untuk kedepannya.
waralaba lokal
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sedang menyeleksi perusahaan waralaba nasional agar bisa go internasional. Dalam program ini, Kadin didukung Kementerian Perdagangan. Ketua Bidang Waralaba Kadin Indonesia, Amir Karamoy mengatakan, paling tidak sudah ada 20 waralaba yang telah mengikuti seleksi. “Kebanyakan berbasis budaya lokal,” kata dia di Jakarta, Rabu 4 Agustus 2010.

Dia menjelaskan, beberapa waralaba yang masuk seleksi antara lain bergerak dalam hal jasa spa, laundry, makanan dan minuman, serta batik. “Ada juga yogurt,” katanya. Program yang dinamakan ekspor waralaba Indonesia ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan pengusaha lokal sehingga mampu bersaing di pasar internasional.

Menurut Amir, saat ini beberapa perusahaan besar nasional seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga sedang mematangkan konsep untuk masuk dalam ranah waralaba. “Apalagi melihat perkembangan waralaba sangat besar dalam beberapa tahun ini,” katanya.

Sementara itu Direktur Utama & CEO Francorp Malaysia, Affandi Faiz mengatakan, peluang pasar waralaba di Indonesia masih cukup besar. Ini melihat jumlah penduduk yang mencapai 240 juta jiwa dan didukung pertumbuhan ekonomi nasional yang makin tinggi .

Dengan besarnya peluang pasar waralaba, maka Francorp Indonesia sebagai perusahaan konsultan waralaba, mengharapkan dapat menjaring 10 sampai 15 klien pada 2010. Klien ini terutama berasal dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM). “Waralaba UKM yang biasanya belum memilliki kesadar mengelola perusahaan dengan benar. Karena itu kami akan membantunya,” katanya.

Menurut Affandi Faiz, bisnis waralaba di Indonesia harusnya tumbuh lebih besar mengingat pertumbuhan ekonomi nasional terus meningkat. “Ini disebabkan sektor riil masih belum berjalan sebagaimana yang diharapkan,” katanya. Nah bagaimana dengan pemerintah kita sebagai pemegang regulator, apakah siap mendukung ini semua.
Ref: Vivanews Ekonomi